FAKTASIDIK.COM_///Pemilihan Anggota Pawaslu Kelurahan/Desa (PKD) di kabupaten Empat Lawang menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Hal itu dikarenakan adanya masyarakat yang memposting hasil kelulusan yang dianggap tidak wajar.
Terlihat dari postingan itu, masyarakat mempertanyakan hasil kelulusan wawancara dan aturannya.
"Waktu wawancara atas nama yang lulus itu tidak hadir, tapi namanya keluar dan lulus, apakah bisa diwakilkan," Postingan masyarakat di Facebook
Dari hasil postingan tersebut, Banyaknya masyarakat berkomentar serta berpendapat dengan hasil kelulusan itu.
" Nama nya ada dan lulus tapi orangnya tak ikut tes, sedangkan waktu wawancara pihak panitia menyuruh untuk tidak boleh curang." Tulis masyarakat yang berkomentar
Informasi yang didapat nama peserta yang lolos PPL KT namun saat wawancara diwakili oleh adiknya berinisial KU.
Dengan adanya hal seperti itu membuat masyarakat bertanya-tanya, Apakah semua ini hanyalah formalitas?
Sementara itu ketua Badan Pengawas Pemilu Bawaslu Sumatera Selatan Yenli Elmanoferi M.Si, saat di konfirmasi oleh tim faktasidik menyebutkan, bahwa hal tersebut hanya kesalahan pemahaman.
Dirinya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Bawaslu Kabupaten Empat Lawang, dari hasil yang didapati disebutkan bahwa peserta merupakan 2 bersaudara dengan paras muka yang agak mirip,
" Dio 2 beradek memang agak mirip, di sangko adeknyo yang tes, Salah sangko bae yg muat postingan di fb itu. Harusnyo dio konfirmasi langsung ke sekretariat panwascam.
Bagi peserta sebelum masuk ke ruang tes untuk menukar ID card setiap peserta harus memperlihat kan KTP Waktu perkenalan namo nyo Krisna Usnita ,
Jadi kalau kelengkapan Adm nyo lengkap, dan mesti nunjukan KTP samo No peserta jugo yang di wawancara itu,
Sesudah itu postingan itu di tarik samo yang mosting, Sudah aku telpon Panwascam nyo hari itulah, pas sore pelantikan itu wo ado postingan di fb.
PKD Tanjung Baru kecamatan Pendopo itu ikut dio wawancara, ado video nyo," Jelas Martin Devisi HP2H Bawaslu Empat lawang saat dipertanyakan oleh ketua Bawaslu Sumsel.
Terkait hal ini, Yenli juga mengapresiasi kritik dan masukan masyarakat, namun dirinya berharap sebelum membuat sesuatu di medsos mesti berkoordinasi dan mengkonfirmasi langsung ke pihak Terkait, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan cenderung menyudutkan salah satu pihak" Jelasnya
(Alian)
