faktasidik.com_Jakarta ///Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui menerjunkan tim ke lapangan untuk mengidentifikasi sejumlah aset milik Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil. Hal ini untuk mengetahui asal-usul harta kekayaan milik Maulan Aklil.
"Yang kami cari adalah sumbernya dari mana. Untuk itu KPK akan kirim tim ke Pangkalpinang, mendalami asal usul kepemilikan aset," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (23/5).
Pahala menjelaskan, dalam laporannya Aklil memiliki sumber pendapatan lain, seperti perkebunan sawit, hingga kos-kosan. Namun, lembaga antirasuah juga mendapatkan informasi terkait aliran uang dari sejumlah perusahaan.
"Nah, itu sekarang lagi kami kumpulkan, kira-kira pendapatan berapa kami estimasi," tegas Pahala.
"Jadi,kami mau validasi informasi yang kami dapat dari yang bersangkutan dan dari data-data perbankan yang sudah kami peroleh, transaksi keuangan ke luar-masuk," imbuhnya.
Maulan Aklil sebelumnya telah memberikan klarifikasi di KPK, pada Rabu (17/5). Pemanggilan klarifikasi terhadap Walkot Pangkalpinang itu diduga buntut dari pamer harta sang istri Monica Haprinda di media sosial. Sebab, beredar foto Monica memamerkan barang-barang mewah seperti tas Gucci hingga Balenciaga yang ditaksir seharga Rp 100 juta.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), yang dilaporkan ke KPK pada 11 Maret 2022 untuk periode tahun 2021, Maulan Aklil tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 11.105.200.000.
Kekayaannya ini didominasi tanah dan bangunan di sejumlah kabupaten dan kota Palembang. Maulan tercatat memiliki tanah dan bangunan termahal yang berada di Kota Palembang seluas 40.500 meter persegi, senilai Rp 4 miliar. Ia juga tercataf memiliki tanah dan bangunan lainnya di Kota Palembang seluas 1000 meter persegi dan 900 meter persegi senilai Rp 2 miliar.
Maulan Aklil hanya memiliki satu unit kendaraan bermerk Mitsubishi Pajero Sport tahun 2015, senilai Rp 220.000.000. Sedangkan kas atau setara kas yang dilaporkannya senilai Rp 55.212.373. Dalam laporan itu juga dituliskan, Maulan tidak memiliki utang.***