Pagaralam-Beberapa kandidat oknum bakal calon legislatif dari Parpol PDIP Kota Pagaralam ikut nempel foto bersama Walikota dan pejabat OPD Pemerintah Kota Pagaralam pada kegiatan pembagian Insentif RT/RW, kini menjadi sorotan khalayak ramai.
Pasalnya,kapasitas beberapa bacaleg yang ikut nempel tersebut masih menjadi tanda tanya bagi masyarakat.
Terkait hal ini sontak menuai sorotan publik,
"Kepalangan pakai baju dinas pule, mangke sergap nian,kapasitasnye ape sangkah lah ikut nebeng pule tu" ungkap salah seorang warga menanggapi hal tersebut.
Meskipun belum masuk dalam daftar calon tetap (DCT) dan masuk ditahapan kampanye. Kegiatan resmi pemerintah seolah-olah dijadikan bahan promosi bagi beberapa oknum bacaleg tertentu.
tentu keseimbangan dalam berpesta demokrasi Indonesia,khususnya di Kota Pagaralam ternodai akibat adanya hal tersebut, dan merugikan bagi Bacaleg lain dari Dapil yang sama.
"curi start atau apa namanya kalau seperti itu, dan tentunya melukai dalam berdemokrasi yang benar, terlebih di Kota Pagaralam." ungkap warga dikota Pagaralam.
Secara terpisah salah seorang Anggota Bawaslu Kota Pagaralam saat dikonfirmasi oleh awak media, terkait kegiatan tersebut termasuk pelanggaran atau bukan, Anggota Komisioner Bawaslu kota Pagaralam, Jaka malah mempertanyakan balik tentang kegiatan pemerintah kota Pagaralam tersebut.
" Kegiatan nya apa dulu bung, Dari partai apa, itu acara nya apa bung,."Ungkapnya
Terpisah Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) angkat bicara, dirinya juga ikut menanggapi akan hal tersebut,
"Dua caleg yang nempel degan wako Pagaralam Dalam pertemuan degan forum RT\RW harus ditanyakan kapasitas nya, sepanjang mereka tidak ada unsur kampanye atau mengajak untuk memilih boleh saja, kalau sebaliknya ada bukti unsur kampanye bisa dilaporkan ke bawaslu kota Pagaralam untuk ditindak lanjuti." Ungkap H.Bana selalu Ketua partai kebangkitan nusantara (PKN) kota pagaralam.
Hal senada juga disoroti dari salah seorang Anggota Aktivis LSM Lidikkrimsus RI Frengki Ardianto mengungkapkan, "Pihak Bawaslu patut dipertanyakan objektifitas kerjanya, jika dilihat dari foto yang beredar, hal ini diduga kuat ada konflik kepentingan " Ungkapnya.
(team faktasidik Sumsel : Ali Reza Fahmi)