Faktasidik.com-Stunting masih menjadi masalah yang perlu menjadi prioritas pembangunan di Kota Pagaralam.
Hal tersebut yang mendasari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Pagaralam untuk terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan tingkat stunting di Kota Pagaralam.
Mengundang berbagai pihak untuk percepatan penurunan stunting, DP3AP2KB Kota Pagaralam menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester II Kota Pagaralam Tahun 2023 bertempat di Aula Villa Dempo Flower Gunung Gare, pada Kamis (09/11/23).
Rangkaian pelaksanaan Diseminasi Audit Stunting ini dimulai dengan Penentuan Lokus AKS II Tahun 2023, serta mengidentifikasi dan Seleksi Kasus AKS, Kunjungan Lapangan Sasaran AKS, Kajian Kasus AKS, Kunjungan lapangan bersama Tim Pakar, serta Informed Consent Auditee AKS.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pagaralam H.Lusapta Yudha Kurnia mengungkapkan terkait prevelensi stunting Kota Pagaralam, Berdasarkan survey status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menyebutkan angka prevalansi kekerdilan atau stunting yang terjadi pada anak di provinsi Sumatera Selatan sebesar 24,8%.
Dimana angka tersebut masih jauh dari target Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2024 yakni sebesar 14%.
Kita patut bersyukur, berkat kerja keras kita semua khususnya untuk Tim Percepatan penurunan stunting (TPPS) kota Pagaralam
Bahwa berdasarkan survey SSGI tahun 2021 persentase stunting pada balita untuk kota Pagaralam sebesar 11,6%.
Merupakan Prevalansi stunting terendah dari 17 kabupaten dan kota se sumatera Selatan"terangnya.
Berdasarkan peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting bahwa pendekatan pencegahan lahirnya balita stunting dilakukan melalui pendampingan keluarga beresiko stunting.
Dalam pelaksanaan strategi nasional percepatan penurunan stunting juga disusun rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga beresiko stunting.
Dalam pelaksanaan strategi nasional percepatan penurunan stunting juga disusun rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga beresiko stunting.y
Agar siklus terjadinya stunting dapat dicegah
Peerlu adanya informasi kebijakan dan perlu adanya kebijakan dan strategi yang tepat .
Kita patut berbangga bahwa kota Pagaralam telah melaksanakan audit kasus stunting dan pendampingan kepa hang beresiko stunting.
Lusapta juga menyepakati,Selain itu Pemkot Pagaralam juga akan menjamin pendaftaran BPJS kesehatan bagi keluarga beresiko stunting (PBI BPJS), sosialisasi serta edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), juga perbaikan sanitasi lingkungan((.red) ))