Indralaya, Baru satu minggu selesai dikerjakan proyek tembok penahan tanah (TPT) dengan nilai Rp 3.4 Milyar tahun 2023 di teluk seruo yang tidak jauh dari Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Tanjung Senai roboh.
Berdasarkan informasi dihimpun proyek tembok penahan tanah (TPT) tersebut panjang kurang lebih 200 meter, dikerjakan oleh CV Mawar dengan masa kontrak berakhir dibulan 31 Desember ini, sedangkan dananya sendiri dari aspirasi DPRD Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Menurut Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Ogan Ilir, Eko Randi Satria, bahwa proyek tembok penahan tanah tersebut belum dibayarkan atau serah terima dengan dinas PUPR Ogan Ilir.
"Ya, proyek tembok penahan tanah tersebut belum serah terima atau belum dibayarkan, dan kami juga sudah menghubungi pihak ketiganya untuk segera dilakukan perbaikan,"ucap Eko saat dibincangi diruang kerjanya, Kamis (14/12/2023).
Eko menambahkan, pihaknya dari Dinas PUPR sudah memberikan arahan dan gambar perencanaan ke pihak ketiga, sebelum dimulainya pekerjaan tersebut.
"Kalau soal perencanaannya sendiri saya selaku PPK nya sudah disampaikan arahan dan gambar perencanaannya ke pihak ketiga, namun pihak rekanan lebih mempercayai tim tekhnisnya sendiri,"jelasnya.
Dikatakan Eko penyebab robohnya tembok penahan tanah itu selain tidak mengikuti perencanaan dari pihak Dinas PU PR, adanya faktor alam dimana tingginya curah hujan saat ini.
"Robohnya tembok penahan tanah ini selain tidak mengikuti perencanaan dari pihak Dinas PUPR OI, adanya faktor alam dimana tingginya curah hujan saat ini sehingga terjadinya pemadatan tanah membuat tembok tersebut roboh,"imbuhnya.
Ditambahkan Eko, asal dana proyek tembok penahan tanah tersebut berasal dari dana aspirasi DPRD Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
"Ya, asal dana proyek tembok penahan tanah tersebut dari aspirasi DPRD Provinsi Sumsel yang dititipkan di PUPR Ogan Ilir,"pungkasnya. (AL)