Terobosan Alpian Maskoni : Konsep Sederhana Namun Mendunia -->

Terobosan Alpian Maskoni : Konsep Sederhana Namun Mendunia

Jumat, 7/05/2024

Para petani kopi di Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan sudah mengenal cara untuk meningkatkan hasil produksi, bahkan hasilnya bisa 2 kali lipat yakni melalui stek kopi.


Namun tidak semua stek menghasilkan produksi yang maksimal atau sesuai dengan yang diharapkan. Tapi perlu diketahui juga, stek tanaman kopi harus dilakukan terhadap komoditi unggulan. 


Yakni stek kopi dengan cara atau metode sambung pucuk, Hasilnya pun terlihat jelas perbedaannya, dari kopi stek dan kopi yang tidak dilakukan stek. Untuk kopi stek, biasanya hanya membutuhkan waktu kisaran 1 tahun, kopinya sudah belajar berbuah. Namun tidak dengan kopi yang ditanam bijinya.


Meski demikian, peningkatan produksi kopi yang distek masih tergantung dengan bibit entres yang dilakukan stek. 


Sebab itu harus mencari bibit entres yang memang unggul. Apalagi sekarang harga kopi di Kota Pagaralam sudah menyentuh diangka Rp 70 ribu per Kilogram. 


Harga kopi Rp 70 ribu per kilogram merupakan harga tertinggi sepanjang masa, khususnya di Kota Pagaralam. 



Lantaran petani di Pagaralam mayoritas sudah menerapkan metode stek, baik stek sambung secara otodidak maupun stek sambung pucuk yang merupakan Program Unggulan Pemerintah Kota Pagaralam pada masa kepemimpinan Mantan Walikota Pagaralam Alpian Maskoni, tidak diragukan lagi produksinya mengalami peningkatan.


Untuk mendapatkan produksi yang meningkat, dibutuhkan perawatan yang baik, dimulai dari awal dilakukan stek hingga akhirnya kopi belajar berbuah pada usia satu tahun. 


Metode stek sambung pucuk pada dasarnya adalah upaya  meningkatkan hasil produksi kopi itu sendiri, dan jelas dampaknya berpengaruh secara signifikan bagi kesejahteraan Masyarakat Kota Pagaralam, konsep yang terlihat Sederhana ini namun  efeknya sungguh mendunia, 


Dimana saat ini permintaan kopi dari negara Indonesia terus meningkat, 


Dikutip pada laman kemendag.go.id, Dalam laporan Biro Statistik (BPS) Indonesia, nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia mencapai USD1,612 miliar atau senilai Rp25,5 triliun.


Dari jumlah itu, kopi Indonesia di pasar Mesir merepresentasikan 5,24% dari pangsa pasar ekspor kopi Indonesia secara global.


Beberapa perusahaan Indonesia yang mengekspor kopi ke Mesir di antaranya adalah PT Asal Jaya, PT Taman Delta Indonesia, PT Olam Indonesia, PT Golden Coffee Bean, PT Asia Makmur, PT Ulubelu Cofco Abadi, PT Sarimakmur Tunggal Mandiri, PT Vastav, PT Sulotco Jaya Abadi dan PT Kans Agro Indonesia.


Program yang Digagas Alpian Maskoni Walikota Pagaralam periode 2019-2023 patut  diancungi dua Jempol, 


Jauh Sebelum masa kampanye dimulai rancangan program lima tahun kedepan untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat sudah disusun secara matang, dan tentu manfaatnya akan dirasakan sendiri oleh masyarakat Kota Pagaralam yang notabene Mayoritas petani kopi. 


" Hal Ini adalah salah satu program unggulan kami, karena saya anak seorang petani, dibesarkan dilingkungan keluarga petani dan sudah pasti Program yang kami gagas adalah untuk Kesejahteraan masyarakat dikota Pagaralam yang mayoritas sebagai petani" Ungkapnya. 


Lebih lanjut dijelaskan, Stek kopi/sambung pucuk dengan target 1 juta batang per tahun.


Ide ini muncul ketika dirinya melihat langsung kondisi di lapangan dimana kurang minatnya para petani untuk stek kopi karena butuh biaya yang cukup mahal ditengah semakin berkurangnya lahan pertanian di Kota Pagar Alam.


Melihat kondisi itulah, Pemkot Pagar Alam bisa mengambil peran melalui program stek kopi, 


Keuntungan dari stek kopi ini yaitu meningkatkan produksi kopi, dari perkebunan yang menghasilkan 1 ton/ha bisa meningkatkan hingga 3 ton/ha, itu arti peningkatan produksi kopi bisa mencapai 300% dari produksi biasanya._(red/Al)

Diposting : Jumat, 7/05/2024

TerPopuler